Bus Buatan Cile Bawa Teknologi Kendaraan Listrik ke Wilayah Baru: Antartika
Tekno & SainsNewsHotAdvertisement

Foto: reuters

Jakarta, tvrijakartanews - Sebuah perusahaan Chili berharap dapat membawa teknologi kendaraan listrik ke tahap baru pada bulan Oktober mendatang. Mereka juga berencana secara resmi meluncurkan layanan bus listrik di salah satu lingkungan paling ekstrem di dunia, Antartika.

Kendaraan yang dikembangkan oleh Reborn Electric Motors dan dioperasikan oleh maskapai penerbangan Chili DAP memiliki kapasitas untuk 24 penumpang, desain yang kokoh, teknologi efisiensi energi tinggi, dan penutup termal untuk pengisi daya baterainya.

Insinyur penelitian dan pengembangan di Reborn Electric Motors, Nicolas Medina mengatakan, bus tersebut yang diuji coba antara Desember 2023 dan Maret 2024, ditujukan untuk mengangkut peneliti dan wisatawan di wilayah tersebut. Jika cuaca memungkinkan, bus tersebut akan mulai beroperasi bulan depan.

"Ini pertama kalinya bus listrik menginjakkan kaki di tanah Antartika. Bus ini, yang diproduksi oleh Reborn Electric Motors di Rancagua, beroperasi dalam operasi aeronautika Antartika terbesar di dunia. Operasi ini dilakukan oleh perusahaan DAP (maskapai penerbangan Chili)," katanya dikutip dari reuters (19/9).

Teknologi ini telah dirancang dan dikembangkan di lingkungan keras lainnya, termasuk gurun Atacama dan pegunungan Andes. Bus tersebut akan menjadi kendaraan listrik pertama yang beroperasi di Antartika.

Pengumuman ini muncul di tengah kekhawatiran bahwa peristiwa ekstrem terkait suhu global akan meningkat kecuali langkah-langkah signifikan diambil untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Menurut data iklim Copernicus terbaru, dengan suhu udara permukaan rata-rata 16,82 °C, bulan Agustus ini 0,71 °C lebih tinggi dari rata-rata tahun 1991-2020, menyamai rekor yang sebelumnya ditetapkan pada bulan Agustus 2023. Cuaca panas yang tak henti-hentinya membuat tahun 2024 berpotensi menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat.